SAHABAT

Teman dan sahabat ku tersebar dari sabang hingga merauke.

Berawal aku buka toko dan di antara para pelanggan ku berasal dari berbagai daerah suku dan agama.

Kita semua bersaudara satu indonesia.

Kami semua rukun dan bahagia bisa saling mengenal dan bersahabat.

Hingga sahabat ku yang sudah lulus kuliah ada yang bekerja di kota dan ada juga kerja jauh di negara eropa dan asia.

Meskipun sudah tidak bertemu sekian tahun kami masih menjalin silaturahmi lewat sosial media.

Saling bercanda dan menanyakan kabar dan sudah punya anak berapa! Hehee

Sahabat ku semoga kalian semua baik baik saja sehat dan bahagia selalu di manapun kalian berada.

Ingin ku berjumpa tapi apalah daya kita semua sudah mempunyai keluarga dan kesibukan yang tak mungkin bisa di tinggalkan.
Sahabat sejati tak akan mati di telan materi dan gengsi.
Tapi sahabat sejati akan selalu ada apapun kondisinya.

Perjuangan Hidup

Ini tentang pengalaman ekonomi ku dan kisah asmara ku.

Pada suatu hari aku yang masih kerja di kuli bangunan dan tentunya tentang asmara atau cinta yang tumbuh di setiap insan manusia.

Di waktu itu aku mengoda dan ingin berkenalan dengan seorang gadis tapi dia menghina ku dengan kata kata yang tak pantas yang seharusnya tak perlu di ucapkan, Dia berkata.. Kamu hanya seorang kuli bangunan tidak level ku.
Aku pun sadar diri tapi hati ini sebetulnya marah dan emosi tapi aku tahan dan biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Dan setelah sekian tahun aku geluti pekerjaan ku di bangunan, Sambil ku kumpulkan hasil gajian ku tiap minggu dan ikut arisan untuk membuka usaha, Waktu itu belum terfikirkan mau buka usaha apa.

Dan setelah terkumpul uang ku, Aku membuka kios kecil di depan rumah ngontrak di tetangga.

Waktu demi waktu aku jalani usaha dan pekerjaan ku yang baru.

Dulu saya di hina sama orang orang di anggap rendah pekerjaan kuli bangunan dan kini telah aku buktikan bahwa aku bisa bangkit dari keterpurukan dan mandiri.

Tak perlu lagi aku menggoda wanita tapi wanita lah yang mendatangi ku.
Tak perlu lagi aku mencari teman ku yang dulu menyepelekan aku, Tapi merekalah yang mencari ku.

Tuhan memang adil, Aku yang tak tamat SMP ini di beri kemampuan dan bakat untuk mengais rejeki meski tidak punya ijazah SMA atau Sarjana, Tapi aku malah sering di mintain bantuan sama mereka.
Terimakasih TUHAN.