Masih di kisah perjalan hidup ku.
Setelah aku antri mengambil jatah makan nasi yang berlauk garam.
Aku duduk bersama kawan kawan satu blok,Makan bersama sama sambil ngobrol bercanda.
Empat hari aku di lapas medaeng serasa lama banget dan rindu ibu ku.
Hari kedua aku di lapas dan jam besuk napi pun telah di buka, Ibu ku datang menengok ku membawa nasi lima belas bungkus,Rokok dua bungkus dan kopi.
Kata ibu ku,,Nasi yang empat belas bungkus dan rokok surya satu bungkus untuk kawan kawan ku di satu ruangan ku.
Ibu merangkul ku menanggis sambil marah marah ke penjaga,Ibu ku marah kenapa anak ku di tangkap padahal dia bukan maling atau melakukan kejahatan.
Hhhmmm.. Kalo kata pak sipir dan pak polisi supaya pengamen ini jerah dan yang keluyuran di jalan jam sepuluh malam ke atas.
Karena dulu tahun 1998 pas ada demo besar (Revormasi) di jakarta,Jadi semua yang di daerah lainnya kena imbasnya jam malam di berlakukan agar tidak keluyuran.
Tak terasa empat hari telah aku jalani di dalam bui/lapas dan pagi pun menyambut hari indah ku keluar dari lapas menghirup udara bebas dan bisa bertemu dengan ibu ku.
Aku berjalan ke jalan raya dan menuju ke terminal bungurasih naik bus jurusan terminal dekat rumah ku.
Sesampainya di rumah aku di peluk sama ibu dan pakaian yang aku kenakan saat mengamen di buang sama ibu ku.
Itulah cerita hidup dan pengalaman ku mengamen dan hidup di lampu merah perempatan terminal.
Dan tentunya masih banyak kisah hidup ku yang nanti akan aku tulis di blog ku ini.
TERIMAKASIH
No comments:
Post a Comment